Mitos tentang Seputar Forex Trading

Trader pemula maupun trader berpengalaman sering menemukan beragam mitos yang salah kaprah mengenai trading forex. Mitos-mitos itu bisa memengaruhi mindset trader, sehingga berpotensi melakukan kesalahan hingga terjadi kerugian fatal. Dengan mengetahui mitos-mitos ini sejak awal, Anda akan menghindari banyak kesalahpahaman yang menyesatkan, sekaligus membangun strategi trading yang lebih handal. Mitos apa sajakah itu? Mari kita simak bersama dalam artikel ini.

  • Trading Forex Bisa Bikin Orang Cepat Kaya

Mitos ini bermula dari promosi broker forex abal-abal yang berusaha menarik perhatian massa dengan iming-iming keuntungan besar. Padahal, janji “forex bikin cepat kaya” ini cuma omong kosong yang sama dengan bualan marketing lainnya. Tak seorang pun bisa langsung mendapatkan keuntungan trading forex hingga berjuta-juta rupiah dalam waktu singkat.

Faktanya: Trading forex membutuhkan proses belajar, berlatih, dan ketekunan. Anda perlu rajin membaca buku dan artikel, atau menonton video seputar forex trading. Anda juga harus siap berlatih simulasi trading akun demo hingga berbulan-bulan, jika ingin sukses dan mendapatkan keuntungan secara konsisten.

Mitos 1. Trading Forex Bisa Bikin Orang Cepat Kaya

  • Trading Forex Hanya Untuk Jangka Pendek Saja

Banyak sekali trader forex Indonesia yang mengandalkan teknik scalping atau day-trading yang memungkinkan profit berlipat ganda dalam tempo kurang dari sehari. Hal ini membuat banyak orang menilai trading forex hanya untuk jangka pendek saja, tidak cocok sebagai wahana investasi, dan cuma membutuhkan analisis teknikal.

Faktanya: Trading forex bisa dilakukan dalam jangka pendek maupun panjang, dengan basis analisis teknikal maupun fundamental. Banyak sekali trader berbasis fundamental yang sukses di panggung internasional, misalnya George Soros. Hanya saja, trader jangka panjang dan berbasis analisis fundamental akan membutuhkan modal lebih besar dibandingkan trader jangka pendek.

  • Pasar Forex Itu Penuh Rekayasa

Trader forex yang merugi seringkali menuding rekayasa broker sebagai alasan kegagalan mereka. Tuduhan seperti ini sangat mudah dilontarkan, tetapi sebenarnya tidak rasional. Setiap broker forex melayani ribuan hingga jutaan trader dari berbagai negara, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang sangat besar untuk mengamati dan mengutak-atik transaksi per trader. Apalagi, pasar forex merupakan pasar keuangan dengan likuiditas terbesar bernilai triliunan Dolar AS per hari.

Faktanya: Memang ada banyak penipu yang berkedok broker forex. Namun, trading forex merupakan bisnis legal dan sah di seluruh dunia. Broker forex yang benar-benar memiliki ijin resmi pasti akan melaksanakan bisnisnya secara transparan dan kredibel. Asalkan Anda telah bergabung dengan broker forex terpercaya yang teregulasi, maka Anda tak perlu khawatir soal rekayasa pasar.

mitos seputar forex

  • Butuh Strategi 100% Benar Untuk Sukses Dalam Trading Forex

Banyak trader mencari strategi “holy grail” yang memiliki akurasi tinggi atau tak pernah rugi (anti-loss). Ketika mereka menemukan indikator teknikal atau sistem trading yang kalah sekali-dua kali saja, mereka langsung mencampakkannya. Kemudian, ketika mendapati bahwa tak ada strategi yang 100% benar, maka mereka langsung langsung menuduh mustahil sukses trading forex.

Faktanya: Tak seorang pun bisa mengetahui persis apa yang akan terjadi di masa depan, sehingga kita takkan tahu pasti ke arah mana pergerakan harga berikutnya. Kerugian dalam trading forex dan investasi keuangan merupakan hal yang wajar. Bahkan investor dan trader miliuner seperti Warren Buffett dan George Soros pun pernah mengalami kerugian. Mereka tetap bisa kaya raya karena kerugian yang dialami itu lebih rendah daripada keuntungan, bukan karena mereka tak pernah rugi sama sekali.

  • News-trading Adalah Cara Paling Mudah Untuk Cuan

Boleh jadi Anda pernah mendengar teori, “Kalau Non-farm Payroll (NFP) naik, maka USD akan menguat; sedangkan kalau NFP turun, maka USD akan melemah”. Teori itu seringkali diterjemahkan sebagai peluang untuk trading news, karena pergolakan USD pasca rilis berita NFP bisa mencapai 100-250 pips dalam 1-2 jam. Mitosnya, cukup trading NFP sekali sebulan saja dengan lot besar untuk meraup profit jutaan rupiah. Padahal, pendapat ini sangat menyesatkan.

Faktanya: Tak ada seorang pun yang bisa menebak pergerakan harga. Ada kalanya juga USD hanya berubah sedikit saja seusai rilis berita NFP, atau bergerak berlawanan dengan teori tadi. Contoh konkrit nampak dalam grafik di bawah ini:

mitos news trading forex

Candle dalam kotak merah itu menunjukkan pergerakan harga EUR/USD pada hari perilisan NFP tanggal 6 September 2019. Hari itu, EUR/USD hanya bergerak antara low 1.1020 hingga high 1.1057, atau dengan jangkauan 37 pips saja! Bayangkan jika Anda sudah telanjur menunggu sebulan dan membayar biaya komisi besar untuk open 10-20 lot sekaligus, tetapi hasilnya harga tak berubah sama sekali. Bukannya untung, malah buntung.

  • Semakin Banyak Trading, Semakin Banyak Untung

Trader pengguna teknik scalping memegang semboyan “semakin banyak trading, makin banyak untung”. Oleh karena itu, mereka bisa open dan close posisi antara belasan hingga ratusan kali dalam sehari. Pair forex yang ditradingkan juga sangat banyak, mulai dari pair mayor hingga cross pair. Mereka beranggapan jika open posisi makin banyak pair maka kemungkinan profit bakal makin besar.

Faktanya: Trader profesional yang berhasil meraup keuntungan jutaan Dolar AS di perusahaan-perusahaan Hedge Fund dan perbankan internasional itu paling-paling open posisi beberapa kali saja dalam sebulan. Setiap posisi diperhitungkan dengan matang dan didasari analisis menyeluruh. Keuntungan besar di sini tidak diperoleh karena sering trading, melainkan karena mereka bersabar menunggu peluang trading terbaik dan hanya trading saat ada peluang saja.

Trader kecil seperti kita boleh jadi tak setangguh mereka dalam menganalisis pasar. Jadi, lebih baik berfokus pada 1-4 pair forex tertentu saja. Pahami latar belakang fundamentalnya, amati perkembangan teknikalnya, lalu tunggu hingga muncul peluang trading yang benar-benar bagus. Ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan profit besar dan menekan resiko trading forex.

  • Strategi Trading yang Lebih Rumit itu Pasti Lebih Ampuh

Trader pemula biasanya mulai trading dengan strategi sederhana berbasis indikator paling simpel seperti Moving Average, Bollinger Bands, Pivot Point, dan sejenisnya. Namun, hasilnya dianggap kecil dan sering rugi. Selanjutnya, mereka akan mengutak-atik strategi dengan menambahkan lebih banyak indikator teknikal, lebih banyak garis-garis, lebih banyak gambar, hingga garis pergerakan harga malah tak bisa dilihat dengan jelas lagi di atas grafik. Ini merupakan sebuah kesalahan besar.

Faktanya: Memang banyak juga trader profesional yang sukses berkat strategi rumit, tetapi banyak juga trader profesional berhasil sukses trading forex tanpa indikator sama sekali (Naked Trader). Para Naked Trader itu hanya memanfaatkan grafik candlestick untuk mengamati pergerakan harga (price action) dan menemukan peluang trading yang bagus. Jadi, mana yang terbaik? Strategi trading yang rumit atau sederhana? Manapun boleh, asalkan Anda benar-benar menguasai strategi trading forex tersebut.

Leave a Comment