Tips dan Cara Bermain Forex Trading yang Aman

Pasar forex memberikan peluang besar bagi siapa saja untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Trader pemula maupun berpengalaman dapat mengakses pasar dengan modal mulai dari beberapa puluh dolar saja. Bermain forex trading tidak membutuhkan sarana bermacam-macam, melainkan cukup laptop atau ponsel pintar saja.

Akses pasar yang sangat mudah ini membuat orang cenderung menggampangkan forex trading. Mereka membuat hitung-hitungan “pasti profit dengan open 1 lot per hari saja” atau “profit jutaan rupiah hanya dengan satu kali trading per bulan”, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, banyak orang menderita kerugian dengan cepat karena terlalu sembrono dan menyepelekan situasi pasar.

Bermain forex trading itu susah-susah gampang. Trader berpengalaman tentu sudah terbiasa dengan aktivitas trading dan mampu mengendalikan risiko. Tapi bagi trader pemula, ada banyak hal yang perlu dipelajari demi menghindari kerugian yang fatal. Apa sajakah itu? Berikut ini tujuh cara bermain forex trading yang aman dan menguntungkan:

  1. Pelajari Forex Sebelum Setor Modal

Jangan pernah menggampangkan forex trading. Belajar forex itu merupakan kunci pertama untuk membuka brankas profit di masa depan. Trader pemula pertama-tama harus belajar forex dulu, mulai dari bagaimana teknis trading, beragam istilah penting di dalamnya, hingga cara menggunakan platform trading online. Setelah itu, pemula perlu melakukan simulasi trading pada akun demo dan berlatih menganalisis teknikal maupun fundamental.

Selama simulasi pada akun demo, cobalah membuat strategi dan rencana trading forex mulai dari yang paling simpel. Praktekkan pengujian sistem berulang-ulang untuk memastikan berapa besar persentase menang (win rate) dan profitabilitas strategi trading yang diuji coba. Pastikan mampu mengendalikan margin sesuai leverage yang digunakan. Setelah semua itu sukses, barulah seorang newbie dapat menyetorkan modal untuk mulai bermain forex pada akun riil.

Tips dan Cara Bermain Forex Trading yang Aman

  1. Memilih Broker Teregulasi yang Bereputasi Baik

Industri forex mencakup pasar internasional. Padahal, pengawasan pasar dilakukan secara terpisah oleh setiap negara. Situasi ini menciptakan banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Banyak penipu membuat website atau penawaran via sosial media yang berkedok forex. Mereka memamerkan hasil trading impresif dan menjanjikan keuntungan berlipat ganda, padahal sebenarnya cuma ingin menggondol uang member saja.

Agar tidak terjebak penipuan seperti itu, kita harus selalu memeriksa perijinan dan reputasi broker forex sebelum membuka akun. Jangan buka akun pada suatu lembaga hanya karena tergiur pada iming-iming profit belaka. Ingat, broker forex cuma perantara yang menghubungkan trader dengan pasar. Bagaimana mungkin seorang perantara bisa memberikan jaminan keuntungan!? Seorang broker dapat memberikan fasilitas trading canggih kepada nasabahnya, tetapi tidak dapat menjamin apakah nasabahnya akan profit atau tidak.

Trader sebaiknya memilih broker forex teregulasi yang telah memiliki ijin dari lembaga resmi seperti Bappebti (Indonesia), NFA/CFTC (Amerika Serikat), ASIC (Australia), FCA (Inggris), dan sebangsanya. Trader juga perlu melakukan googling atau mencari tahu reputasi broker di forum-forum trader online, untuk mengetahui bagaimana kualitas fasilitas trading yang disediakan.

  1. Gunakan Sistem Trading Sederhana

Banyak trader pemula mengharapkan ada suatu indikator dewa (holy grail) yang pasti profit dalam setiap posisi trading. Demi harapan itu, mereka mencoba-coba setiap indikator berikut kombinasi-kombinasinya, hingga akhirnya layar chart dipenuhi gambar dan garis-garis tidak jelas. Pada akhirnya, mereka kebingungan karena sinyal yang ditunjukkan setiap indikator itu berbeda-beda.

Daripada menumpuk banyak sekali indikator pada satu chart, trader sebaiknya menggunakan sistem trading yang sederhana saja. Banyak sekali trader pro yang sukses hanya dengan strategi simpel. Yang penting, trader harus memahami price action, mampu membaca candlestick, dan menguasai indikator yang digunakan. Buatlah setting chart yang cantik dan mudah dilihat mulai dari warna hingga tipe grafik-nya, sehingga kita akan mampu mengevaluasi pasar hanya dengan sekali pandang.

 Sistem Trading Sederhana

  1. Gunakan Manajemen Risiko

Semua trader perlu mengecamkan satu hal: Tidak ada indikator dewa di dunia ini. Semua indikator pasti memiliki akurasi di bawah 100 persen, sehingga ada kalanya trading itu mengalami loss. Trader semestinya melakukan manajemen risiko untuk menekan loss dan mengoptimalkan profit, bukannya mencari robot dewa abal-abal.

Teknik manajemen risiko merupakan kunci sukses konsisten yang banyak diterapkan di kalangan trader pro. Pertama-tama, kita semua harus mengakui bahwa trading itu bisa profit dan bisa loss. Jangan takut loss maupun terlalu serakah. Buat rencana trading secara logis sesuai kondisi pasar. Selanjutnya, eksekusi level stop loss (SL) dan take profit (TP) sesuai rencana trading awal agar risiko trading tetap terkendali.

Baca Juga: Teknik Compounding Forex, Modal $100 Bisa Jadi $10,000

Ada orang-orang yang menghindari stop loss dan take profit karena takut diintip broker. Tapi sebenarnya kita tak perlu mengkhawatirkan manipulasi seperti itu jika sudah bergabung dengan broker forex teregulasi yang bereputasi baik. Sebaliknya, stop loss dan take profit justru dapat membatasi kerugian ketika kondisi pasar berlawanan dengan perkiraan kita.

  1. Mulai Trading Riil dengan Modal Kecil

Banyak sales broker mengajak trading forex dengan modal puluhan juta rupiah. Alasannya, semakin besar modal maka makin besar profit. Padahal ini cuma bualan marketing belaka. Sejatinya, trader forex harus mulai trading riil dengan modal kecil dulu. Kalau modal kecil saja merugi, ya bagaimana mungkin akan profit dengan modal besar!?

Baca Juga: Cara Bermain Forex Trading dengan Modal Kecil

Bicara blak-blakan, trading pada akun demo itu kurang memadai dalam menyiapkan mental trader. Meskipun kita sudah berlatih akun demo selama berbulan-bulan, bisa jadi tetap langsung rugi setelah masuk akun riil. Mengapa demikian? Karena kondisi psikologis saat trading dengan uang-uangan itu berbeda dengan mental kita saat trading dengan uang sungguhan. Ada rasa takut loss, serakah ingin cepat profit, dan masih banyak lagi. Trader perlu belajar cara mengendalikan emosi-emosi negatif tersebut dengan cara mulai trading pada modal kecil dulu.

Mulai Trading Forex Riil dengan Modal Kecil

  1. Gunakan Leverage Terbatas

Banyak broker forex menawarkan fasilitas trading dengan leverage super tinggi hingga 1:1000, 1:3000, atau bahkan lebih tinggi lagi. Leverage yang sangat tinggi memang memungkinkan trader untuk mulai trading dengan modal lebih kecil. Namun, leverage tinggi memperlambat kemampuan kita untuk menghasilkan profit. Leverage tinggi juga membawa risiko karena kita bisa loss lebih besar daripada modal awal.

Untuk mengendalikan risiko leverage, sebaiknya trader menggunakan leverage terbatas saja. Berapa leverage yang ideal? Leverage berapa pun hingga maksimum 1:100. Kita bisa menggunakan 1:20, 1:50, sampai 1:100. Namun, hindarilah leverage fantastis seperti 1:1000 dan sejenisnya.

  1. Buatlah Diari Trading Forex Harian

Tanpa adanya catatan, mudah sekali melupakan detail dalam keseharian kita. Demikian pula dalam aktivitas bermain forex. Sedari tahap belajar dan berlatih akun demo, trader sebaiknya sudah mulai membukukan catatan apa-apa yang telah dipelajari dan diuji-coba. Tulis lengkap tanggal, pair yang ditradingkan, teknik trading yang digunakan, berapa profit/loss, dan catatan tentang apa yang dipelajari dari transaksi tersebut.

Diari trading seperti ini dapat membantu kita belajar dari pengalaman, sekaligus menghindari terulangnya kesalahan yang sama di masa depan. Catatan seperti ini juga akan membantu kita mengelola aktivitas bermain forex layaknya bisnis profesional. Dalam jangka panjang, kesuksesan niscaya dapat dicapai secara konsisten.

Leave a Comment