Daftar Penyebab Utama Kegagalan Trader Forex

Mayoritas kegagalan trader bersumber dari kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam dunia trading forex. Oleh karenanya, langkah paling awal yang perlu dilakukan oleh trader pemula untuk menghindari kegagalan adalah mengenali hal-hal apa saja yang bisa jadi ranjau di masa depan. Dalam artikel ini, Anda dapat menemukan tujuh hal yang seringkali menyebabkan trader gagal dan menanggung kerugian.

  • Mulai Trading Forex Tanpa Perencanaan

Masalah: Apabila Anda ingin mendirikan bisnis apapun, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan yang jelas dan dapat dipraktekkan untuk mencapai suatu target tertentu. Sayangnya, kebanyakan trader forex pemula luput memerhatikan pentingnya perencanaan ini. Tanpa memiliki pengetahuan memadai, mereka menyetorkan dana dalam jumlah besar karena terbius janji-janji profit tinggi, kemudian mendapati kenyataan bahwa investasinya bangkrut dalam hitungan hari.

Solusi: Sebelum menyetorkan dana, sebaiknya Anda mempelajari seluk-beluk trading forex dan latihan simulasi trading dengan akun demo. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari akun demo, buatlah sebuah rencana trading lengkap, meliputi:

  1. Pasangan mata uang apa yang akan di-trading-kan?
  2. Timeframe berapa yang akan digunakan untuk analisis?
  3. Teknik trading atau indikator apa yang akan digunakan untuk trading forex?
  4. Level harga berapa yang akan ditargetkan untuk open posisi (OP), Take Profit, dan Stop Loss?
  5. Berapa besar volume (lot) yang akan di-trading-kan?

Setelah Anda bisa menyusun suatu sistem trading yang terbukti mampu menghasilkan keuntungan konsisten, barulah buka akun trading riil.

Rencana Trading

  • Mempercayai Janji-janji Penipu

Masalah: Sebagaimana bisnis lainnya, banyak penipu juga mencari mangsa dengan berkedok forex. Para penipu ini bisa berpura-pura menjadi broker forex, atau menjual robot trading, atau menawarkan jasa men-trading-kan dana Anda. Modusnya bermacam-macam, tetapi sebenarnya mereka memiliki dua persamaan. Persamaannya, mereka semua tak punya ijin (lisensi) dan menjanjikan keuntungan hingga puluhan persen per bulan meski Anda hanya ongkang-ongkang kaki saja.

Solusi: Sebelum mendaftar ke suatu broker forex, pastikan bahwa perusahaannya telah mengantongi ijin resmi dan punya reputasi baik di kalangan trader. Ketahui cara memilih broker forex yang terbaik dan terpercaya. Kemudian sebelum membeli robot atau menggunakan jasa trader profesional, pastikan Anda telah melihat rekam jejak secara live melalui platform seperti FXBlue, MyFXBook, atau ForexFactory. Jangan mudah percaya pada image hasil screenshot berformat PNG atau JPG. Prioritaskan keamanan dana Anda.

  • Tidak Memahami Aspek Teknikal dan Fundamental dalam Trading Forex

Masalah: Trader forex pemula seringkali bingung ketika pergerakan harga mendadak putar balik dan berlawanan dengan prediksi, padahal prediksinya itu tidak berdasarkan analisis matang. Trader hanya tak mampu berbuat apa-apa untuk mencegah kerugian lebih parah, kemudian malah mengira broker melakukan manipulasi. Ya, memang ada broker penipu yang bisa melakukan manipulasi seperti itu. Namun, mayoritas perubahan harga mendadak di pasar terjadi secara wajar, karena terjadi suatu peristiwa menggemparkan atau terpicunya suatu ambang teknikal.

Solusi: Mayoritas trader forex tidak memiliki latar belakang dari bidang studi ekonomi. Namun, jika Anda ingin menjadi trader, maka harus mulai mempelajarinya. Pergerakan nilai tukar mata uang dari negara manapun akan dipengaruhi oleh berbagai aspek yang dapat digolongkan menjadi dua, yakni aspek teknikal dan aspek fundamental. Aspek teknikal dapat diamati dari grafik harga pada platform trading, sedangkan aspek fundamental meliputi hal-hal seperti data ekonomi dan kondisi politik yang mempengaruhi sentimen pasar terhadap suatu negara. Para trader profesional biasanya menggabungkan pengetahuan mengenai kedua aspek ini untuk mencapai kesuksesan.

Pahami Aspek Teknikal dan Fundamental dalam Trading Forex

  • Mengejar Keuntungan Instan dan Pasang Target Terlalu Tinggi

Masalah: Setiap orang mulai trading forex karena ingin mendapatkan keuntungan besar. Namun, akan sangat tidak masuk akal jika Anda berharap untuk memperoleh keuntungan jutaan Dolar AS dari modal sekian ratus Dolar AS saja. Lebih menyesatkan lagi, banyak pemula menginginkan keuntungan besar, tapi malas belajar. Akhirnya, mereka mengandalkan produk-produk buatan penipu yang janjinya bisa memenuhi keinginan mereka dengan cepat tanpa perlu belajar apapun. Dan kemudian, mereka mengalami kebangkrutan.

Solusi: Anda perlu memahami bahwa trading forex bukanlah suatu bisnis yang menjanjikan keuntungan instan. Agar sukses, Anda perlu belajar dan berlatih terus menerus. Begitupun, Anda harus tahu bahwa trader milyuner seperti George Soros tetap mengalami kerugian sewaktu-waktu. Tak ada seorang pun di dunia ini yang dapat melihat masa depan, sehingga keuntungan maupun kerugian itu lazim terjadi dalam trading forex. Anda bisa sukses dalam bisnis ini, tetapi target harus rasional. Selain itu, ada baiknya meneladani Soros: Selalu belajar dari kesalahan di masa lalu dan memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh itu lebih besar dibandingkan kerugian.

  • Trading Secara Berlebihan (Over-Trading)

Masalah: Karena ingin mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat, banyak trader pemula menyetorkan modal dalam jumlah besar, lalu trading dengan volume (lot) setinggi-tingginya. Atau, mungkin mereka tidak open posisi dalam lot besar, melainkan open posisi pada puluhan mata uang sekaligus. Kedua skenario ini sering disebut “over-trading” dan merupakan salah satu kesalahan paling buruk dan paling sering dilakukan oleh trader. Efeknya adalah kebangkrutan seketika.

Solusi: Agar tidak sampai over-trading, pertama-tama Anda harus menetapkan suatu target yang rasional (bukan target yang terlalu tinggi). Sebagai bahan pertimbangan, perlu diketahui bahwa trader profesional umumnya menargetkan keuntungan hanya sekitar 30 persen per bulan. Mereka bisa memperoleh keuntungan ratusan kali lipat dalam sebulan, tetapi target awalnya tidak akan terlalu tinggi. Mengapa demikian? Karena mereka memahami adanya unsur ketidakpastian di pasar, sehingga tak dapat menjamin profit besar bisa diperoleh setiap saat.

Daripada mengejar keuntungan saja, para trader profesional akan memilih untuk memprioritaskan perlindungan atas modal. Salah satu caranya dengan membatasi volume trading. Dalam satu waktu, mereka bisa jadi hanya membuka posisi trading dengan 5 persen, 3 persen, atau jumlah lainnya yang sangat kecil dibandingkan total modal. Perhitungan-perhitungan semacam ini bisa Anda pelajari dari artikel dan buku mengenai Money Management atau Risk Management.

Trading Secara Berlebihan (Over-Trading)

  • Membuat Sistem Trading yang Terlalu Rumit

Masalah: Trader forex pemula suka mencoba-coba banyak sekali indikator teknikal, kemudian memasangnya sekaligus dalam platform. Dikiranya, kalau indikator makin banyak, maka akurasi analisis juga akan makin tinggi. Padahal, hasilnya justru monitor tak dapat dibaca, karena grafik harga tenggelam dalam lautan bermacam-macam indikator teknikal.

Solusi: Ada banyak sekali jenis indikator teknikal yang bisa digunakan untuk melakukan analisis dalam forex. Namun, itu tidak berarti kalau Anda perlu menerapkan semuanya. Asal tahu saja, banyak trader profesional bahkan tidak menggunakan indikator sama sekali. Cara trading mereka sekedar membaca grafik, lalu langsung mampu menganalisisnya. Mengapa bisa demikian? Karena yang terpenting dalam trading itu bukan indikatornya, melainkan apakah Anda bisa membaca arah pergerakan harga atau tidak. Jika tanpa indikator sama sekali, atau hanya dengan satu indikator saja sudah bisa membacanya, maka mengapa harus pakai banyak-banyak!.

  • Trading Forex Dengan Melibatkan Emosi

Masalah: Poin terakhir ini merupakan kesalahan terbesar yang telah menyeret mayoritas trader ke jurang kerugian. Karena berulangkali merugi, maka trader berambisi untuk balas dendam, injeksi dana besar dan ngotot mempertahankan posisi yang sudah floating negatif ratusan pips. Atau sebaliknya. Karena baru saja untung besar, maka trader percaya diri berlebihan dan serakah hingga buka posisi trading dengan volume terlalu tinggi. Padahal, semua tindakan ini merupakan jalan pintas menuju kebangkrutan.

Solusi: Saat trading forex, lepaskan pikiran Anda dari emosi. Selalu ingat bahwa keuntungan dan kerugian dalam trading forex itu wajar terjadi, bisa dialami siapa saja dan terjadi kapan saja. Tugas seorang trader forex hanyalah membuat suatu rencana trading berdasarkan sistem yang sudah teruji, lalu menerapkannya secara disiplin. Apabila terasa emosi mulai menguasai diri, segera hentikan aktivitas trading Anda, lalu beristirahatlah. Asupan relaksasi itu sama pentingnya dengan pengetahuan dan pengalaman dalam meraih kesuksesan.

Leave a Comment